√ PDM Sukoharjo Gelar Evaluasi Pelaksanaan Kajian Islam Kemuhammadiyahan - Muhammadiyah Weru

PDM Sukoharjo Gelar Evaluasi Pelaksanaan Kajian Islam Kemuhammadiyahan

Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sukoharjo mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan Kajian Islam Kemuhammadiyahan yang selama ini telah terlaksana, sebagai upaya meningkatkan kualitas dan efektivitas dakwah di lingkungan Muhammadiyah.

Evaluasi dilaksanakan di Gedung SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo pada Selasa, 11 Februari 2025 sekira pukul 21.00 WIB, dihadiri PCM se-Kabupaten Sukoharjo. Ketua PDM Sukoharjo, Bapak H. Djumari, S.Ag., M.S.I, juga menyampaikan beberapa sorotan yang ada belakangan ini.

Di antara yang menjadi sorotan adalah adanya tuduhan Muhammadiyah sebagai pelaku bid'ah, ada juga yang melabeli Muhammadiyah sebagai Wahabi. Bahkan ada yang menyebut, Muhammadiyah sekarang telah menyimpang dari ajaran KH. Ahmad Dahlan. Tuduhan datang dari mereka yang tidak tahu bagaimana Majelis Tarjih dan Tajdid menentukan suatu hukum.

PDM Sukoharjo
Ketua PDM Sukoharjo sampaikan sorotan yang muncul di tengah masyarakat umum

Fenomena yang juga disorot adalah banyaknya masjid Muhammadiyah tapi takmirnya bukan orang Muhammadiyah, bahkan tak ada pengajian Muhammadiyah. Di sinilah dipandang sangat penting untuk mengamankan amanah dari para wakif yang mewakafkan tanah ke Muhammadiyah.

Betapa banyak juga fenomena guru yang mengajar di Muhammadiyah, tapi paham agamanya dan gerakannya bukan Muhammadiyah. Padahal, jabatan dalam Islam adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan, sebagaimana disebutkan dalam QS At taubah ayat 105.

Muhammadiyah memandang AUM sebagai media dakwah, tempat pengkaderan persyarikatan, sekaligus pendukung kegiatan Persyarikatan Muhammadiyah. Dengan demikian, maka kita akan memiliki kader kompeten sehingga nantinya tak ada guru yang berpandangan beda menjadi guru di sekolah Muhammadiyah.

Selanjutnya, PDM Sukoharjo akan membuat database SDM pengelola AUM se-Kabupaten Sukoharjo, memperbanyak anggota PCM-PCA, Ortom, dan AUM. Hadirkan SDM AUM pada Kajian Islam Kemuhammadiyahan. 

Pelaksanaan Kajian Islam Kemuhammadiyahan sudah berjalan sebanyak 6 kali pada periode Agustus 2024 sampai Januari 2025. Dibagi menjadi 4 area menyesuaikan lokasi PCM yang ketempatan kajian tersebut.

Kendala yang ada di antaranya adalah tanggal pelaksanaan yang berbenturan waktu di tiap PCM sudah ada kajian, sehingga yang datang ke kajian di PCM lain yang terjadwal dari PDM Sukoharjo sangat sedikit.

Akhirnya disepakati dengan mengubah konsepnya, yakni pelaksanaan di setiap PCM menyesuaikan waktu dari PCM, tidak gabung beberapa PCM lagi. Jadi seperti pelaksanaan kajian turba.

Kendala yang muncul dari pemateri, misalnya adanya pergantian pemateri terjadwal karena tidak bisa menyesuaikan waktu yang ditentukan PCM. Juga ada masalah dengan materi yang disampaikan tidak selesai sekali pertemuan dan tidak dilanjutkan pada pertemuan berikutnya.

Solusi atas kendala ini adalah dengan menyiapkan pemateri yang kompeten dan menegaskan agar materi yang disampaikan bisa selesai satu pertemuan. Penentuan pemateri kajian menjadi tanggung jawab Majelis Tablig PDM Sukoharjo.

Adanya evaluasi dengan membahas kendala yang ada dan menyimpulkan beberapa poin solusi ini diharapkan bisa mewujudkan konsep terbaik dalam melaksanakan Kajian Islam Kemuhammadiyahan dari PDM untuk setiap cabang yang ada di Kabupaten Sukoharjo ini.

Get notifications from this blog

Silakan berkomentar dengan sopan sebagai ajang silaturahmi sesama kita.