Lembaga Pengembangan Ranting dan Pembinaan Masjid (LPRPM) PCM Weru Gelar Pembinaan Pimpinan Ranting Muhammadiyah Se-Cabang Weru
Lembaga Pengembangan Ranting dan Pembinaan Masjid (LPRPM) PCM Weru menggelar kegiatan pembinaan bagi para pimpinan ranting Muhammadiyah se-Cabang Weru yang dihadiri unsur ketua, sekretaris, dan bendahara.
Dilaksanakan di Gedung Dakwah Muhammadiyah Weru di Dukuh Kalisige Desa Karakan, pada hari Senin, 2 Desember 2024 bakda Salat Isya atau tepatnya pada pukul 20.00 WIB sampai selesai. Cuaca hujan tak mengurangi semangat para pejuang dakwah persyarikatan untuk hadir pada acara ini.
Acara dipandu oleh Bapak Alim Bintoro, S.Ag, yang bertindak selaku pembawa acara. Beliau ajak hadirin syukuri nikmat yang diberikan Allah, kemudian membuka pertemuan dengan membaca basmalah secara bersama-sama.
Pembinaan ranting Muhammadiyah se-Cabang Weru |
Ketua LPRPM PCM Weru Bapak H. Samingan dalam sambutan menyampaikan bahwa program yang dicanangkan LPRPM tidak akan bisa berjalan tanpa dukungan dari para pimpinan ranting Muhammadiyah di Cabang Weru ini.
LPRPM Weru telah memulai dengan pendataan jumlah masjid/musala, tercatat sejumlah 142 masjid/musala telah terdata. Harapan beliau, agar masjid atau musala di setiap ranting busa aktif, yakni dengan adanya kegiatan pengajian.
Di antara yang telah dilaksanakan oleh LPRPM pada awal masa bakti telah berhasil membentuk kepengurusan PRM Alasombo yang sebelumnya sempat vakum, sehingga lengkap 13 PRM terbentuk di Cabang Weru ini.
Kultum iftitah disampaikan oleh Wakil Ketua PCM Weru Bapak H. Sukasno, SH, sekaligus Pembina LPRPM Weru. Beliau mengajak hadirin merenungkan salah satu ayat Al-Qur’an yakni Surat Ali Imran ayat 142.
اَمْ حَسِبْتُمْ اَنْ تَدْخُلُوا الْجَـنَّةَ وَلَمَّا يَعْلَمِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ جَاهَدُوْا مِنْكُمْ وَيَعْلَمَ الصّٰبِرِيْنَ
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antara kamu, dan belum nyata orang-orang yang sabar.” (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 142)
Ayat tersebut menjadi pengingat bahwa kita tak mungkin masuk surga jika belum berjihad dan menjadi orang yang sabar. Jihad pada masa Rasulullah adalah berperang. Masa sekarang adalah dengan menyerukan ajaran Islam melalui dakwah.
Musuh Islam menyadari bahwa perang fisik dengan kaum muslimin itu susah, maka mereka melakukan ghazwul fikr, yakni perang pemikiran. Berbagai cara dilakukan agar umat Islam tidak lagi bisa memahami kebenaran karena telah tercampur aduk dengan hal-hal yang tidak islami.
Di antara makna jihad adalah bersungguh-sungguh untuk menggapai sesuatu, yang dapat mendekatkan diri kepada Allah dan menjauhi apa yang dilarang-Nya. Dan inilah yang kita lakukan di Muhammadiyah, dengan berjuang di ranting masing-masing.
Materi pertama disampaikan oleh Sekretaris PCM Weru Bapak Drs. H. Sagiyo yang menyampaikan tentang aturan terkait teknis penulisan nomor surat tertuang dalam Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah nomor 1/KEP/I.0/B/2023, tentang “Kode Indeks Surat Organisasi Muhammadiyah Periode 2022–2027”.
Bapak Sagiyo menjelaskan aturan tersebut sambil memberikan contoh penggunaan aturan yang telah diputuskan dari PP Muhammadiyah tersebut. Untuk lebih detailnya bisa unduh aturan surat-menyurat itu pada link ini.
Materi kedua dengan narasumber Ketua PCM Weru Bapak H. Sumardi, S.Pd.I. Beliau mengawali dengan menyampaikan motivasi agar terus berjuang di tingkat ranting masing-masing dalam rangka dakwah di persyarikatan Muhammadiyah.
Bapak Sumardi mengapresiasi kinerja majelis dan lembaga yang perkembangannya cukup baik, sebagaimana pada laporan tiap triwulan. Beliau yakin hal ini akan membawa dampak yang baik di tengah umat binaan, dan kebermanfaatan di tengah masyarakat di wilayah Kecamatan Weru.
Ketua PCM Weru juga berterima kasih pada seluruh warga Muhammadiyah di Weru yang turut menyukseskan Pilkada Sukoharjo. Meskipun secara keorganisasian, Muhammadiyah tidak mengarahkan afiliasi politik ke kandidat tertentu. Menurut beliau, warga persyarikatan sudah dewasa dan melek akan perpolitikan.
Bapak Sumardi mengapresiasi Majelis Tarjih PCM Weru yang turut menyampaikan informasi tentang hukum menerima uang suap yang banyak terjadi ketika ada pesta demokrasi. Harapannya, warga Muhammadiyah bisa bersikap sebagaimana putusan tarjih.
Terkait dengan masalah kondisi ranting di Cabang Weru, ada yang gemuk, setengah gemuk, dan belum gemuk. Harapannya ranting yang gemuk bisa dijadikan studi tiru untuk mengembangkan ranting yang belum gemuk.
Ranting yang eksis itu memang betul-betul ada kegiatan yang dilaksanakan meski hanya sederhana. Unsur pimpinan ranting juga bekerja sama memikirkan bagaimana agar AUM yang ada biar bisa terus berkembang.
Untuk memajukan Muhammadiyah, denyut nadinya ada di setiap ranting. Maka ranting harus bisa menggerakkan jamaahnya. Cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengaktifkan pengajian di tingkat ranting.
Ketua PCM Weru menutup penyampaian dengan mengajak hadirin berprinsip bisa menjadi manusia yang bermanfaat bagi manusia lain. Semua potensi kita infakkan untuk kepentingan jamaah sehingga akan membawa berkah bagi usia kita.
Get notifications from this blog
Silakan berkomentar dengan sopan sebagai ajang silaturahmi sesama kita.