PDM Sukoharjo Gelar Kajian Al Islam dan Kemuhammadiyahan Sosialisasikan Kalender Hijriah Global Tunggal Muhammadiyah
Sabtu pagi sampai siang, 20 Juli 2024. Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sukoharjo menyelenggarakan Kajian Al Islam dan Kemuhammadiyahan dengan tema Kalender Hijriah Global Tunggal dengan narasumber Ustaz Ruswa Darsono, ST.
Kajian dilaksanakan di aula SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo. Dihadiri para pimpinan harian PDM dan PDA Sukoharjo beserta ketua majelis, lembaga, dan ortom, pimpinan harian PCM dan PCA se-Sukoharjo beserta ketua majelis dan lembaga serta rantingnya. Termasuk dari PCM dan PCA Weru.
Ketua Majelis Tabligh PDM Sukoharjo Ustaz Ahmad Zanin Nu'man, M.Pd.I selaku ketua panitia mengatakan bahwa kajian ini adalah amanah dari PP Muhammadiyah agar PDM melaksanakan sosialisasi produk baru Majelis Tarjih dan Tajdid yakni Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) yang terbit bersamaan tahun baru Islam 1 Muharram 1446 H bertepatan dengan Ahad, 7 Juli 2024 M.
Ketua PDM Sukoharjo Bapak H. Djumari, S.Ag, M.Si mengutip salah satu lirik Mars Muhammadiyah: Di timur fajar cerah gemerlapan mengusir kabut hitam, menggugah kaum muslimin tinggalkan peraduan. Menurut beliau, ini adalah ikhtiar dari persyarikatan dengan memajukan Indonesia dengan pencerahannya, termasuk kehadiran KHGT.
Ustaz Ruswa Darsono sosialisasikan KHGT |
Kajian Al Islam dan Kemuhammadiyahan dengan tema Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) ini mendatangkan narasumber dari Majelis Tarjih dan Tajdid PWM Jawa Tengah yang merupakan pakar ilmu hisab yakni Ustaz Ruswa Darsono, ST. Dipandu oleh Ustaz Imam Waladi, M.Ag selaku moderator.
Latar belakang lahirnya KHGT, menurut pemaparan Ustaz Ruswa Darsono adalah belum adanya kalender Islam bersifat seragam agar dapat menyatukan sistem penanggalan dan menentukan hari-hari besar Islam secara konsisten.
Jamaluddin Abdur Raziq dari Maroko, sebagai penemu rumusan kalender global Islam tunggal menyebutkan bahwa ada 3 prinsip dasar kalender kamariah (Hijriah) agar diterima sebagai kalender internasional.
Ketiga prinsip itu adalah: (1) dijadikannya hisab sebagai dasar, (2) adanya prinsip imkan rukyat atau mempertimbangkan kemungkinan terlihatnya hilal, dan (3) dijadikannya waktu tengah malam di garis internasional sebagai awal waktu dan tempat permulaan hari.
Sejarah KHGT diawali sejak Konferensi OKI (Organisasi Kerja Sama Islam) di Istambul pada tahun 1978. Lalu Konferensi OKI Maret 2008. Kemudian Temu Pakar ICESCO (Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Islam Dunia) Oktober 2008, dan Konferensi Turki 28-30 Mei 2016 yang memilih KHGT dalam votingnya.
Dihadiri para pimpinan Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Sukoharjo |
Kalender Hijriah Global adalah penggunaan hisab dan kesatuan mathla', bila ada satu tempat yang melihat bulan, maka seluruh dunia wajib mengikutinya. Dilakukan transfer imkan rukyat yakni memindahkan hasil rukyat yang mungkin dilihat di suatu tempat ke semua tempat di dunia.
Kalender Hijriah Global dengan menerima garis batas tanggal internasional yaitu hari mulai dan berakhir pada tengah malam di garis bujur 180°. Kemudian menggunakan prinsip satu hari satu tanggal di seluruh dunia. Digunakan untuk kepentingan ibadah dan duniawi.
Akhirnya, semoga keputusan PP Muhammadiyah dengan penerimaan terhadap konsep KHGT ini menjadi langkah strategis untuk mewujudkan tatanan kehidupan dunia yang lebih baik dan berwawasan ke depan.
Get notifications from this blog
Kalender mudah dikenal dan memasyarakat sebaiknya angka2 pada tanggalnya dibuat angka biasa yg sudah dikenal di masyarakat luas
BalasHapusNanti jadi rancu dengan kalender masehi tad...
Hapus