Tim Fogging KOKAM Weru dkk Laksanakan Pengasapan Tahap Kedua di Dukuh Panggang Desa Tegalsari
Masih banyak masyarakat yang menganggap fogging sebagai pencegahan penyakit khas negeri tropis dengan demam berpola tapal kuda ini. Demam berdarah dengue (DBD) masih mewabah, apalagi di musim yang tak menentu seperti sekarang ini.
Setiap melaksanakan fogging, masyarakat menyampaikan bahwa setelah fogging tahap ke-1, malam harinya mereka bisa tidur dengan nyenyak. Saat sore hari yang biasanya duduk di luar rumah tidak bertahan lama, setelah fogging bisa berlama-lama tanpa terganggu nyamuk.
Namun demikian, tim fogging mandiri yang terdiri dari KOKAM Weru, Relawan Grogol, dan Relawan Weru, selalu menyampaikan bahwa kegiatan ini hanya bersifat sementara, selebihnya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang paling utama.
Tim fogging lengkap dengan APD |
DBD merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang penularannya disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Oleh karena itu, langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran DBD adalah dengan memotong siklus penyebarannya dengan memberantas nyamuk tersebut.
Pemberantasan nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor penular DBD dapat dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya:
- Fogging, yaitu pengasapan untuk membunuh nyamuk dewasa;
- Abatisasi, yaitu penaburan abate dengan dosis 10 gram untuk 100 liter air pada tampungan air yang ditemukan jentik nyamuk;
- Penyuluhan 4M, penggerakan masyarakat dalam PSN (pemberantasan sarang nyamuk) dengan 4M, yaitu menguras, menutup tampungan air dan mengubur barang-barang bekas yang dapat menjadi sarang nyamuk dan memantau.
Rabu, 06 Maret 2024 merupakan putaran ke-2 fogging di Dukuh Panggang RT 02 RW 02 Desa Tegalsari oleh tim dari KOKAM Weru, Relawan Grogol, dan Relawan Weru. Pukul 05.57 WIB, tim sudah melakukan persiapan di lokasi, dengan didamping Bapak Tugino selaku ketua RT setempat untuk pelaksanaan fogging.
Persiapan bahan pengasapan |
Melalui pengeras suara di masjid, Bapak Tugino mengumumkan kepada warganya untuk keluar rumah dan menutup bahan makanan, alat makan, dan yang lainnya, guna menjaga keamanan dari efek samping pengasapan.
Kegiatan dimulai dari rumah yang berada di paling ujung barat daya, seterusnya ditunjukkan dan didampingi oleh Ketua RT, berpindah dari satu rumah ke rumah lain hingga tuntas.
Keberadaan alat pelindung diri (APD) bantuan dari LazisMu Weru berupa wearpack dan masker respirator sangat membantu untuk mengurangi dampak negatif dari insektisida yang digunakan sebagai bahan utama pengasapan.
Pengadaan mesin fogging murni dari hasil infak dan sedekah para dermawan, yang telah bisa dimanfaatkan untuk pengadaan mesin sebanyak 2 (dua) buah, di tambah 2 (dua) mesin mini fogging pinjam pakai dari BPBD Kabupaten Sukoharjo. Dengan kekuatan mesin fogging yang ada saat ini, pelaksanaannya lebih ringan.
Reporter: Bapak Kadir Sagiman
Get notifications from this blog
Silakan berkomentar dengan sopan sebagai ajang silaturahmi sesama kita.